Senin, 27 Mei 2013

Lambang Lampung Utara




  • Segi Lima Luar 
Berdasarkan  Undang-undang  Nomor    4  Drt. Lampung Utara    Tahun    1956  tentang  Pembentukan  Daerah Otonom    Kabupaten-kabupaten    dalam lingkungan    Daerah    Propinsi    Sumatera Selatan    Penjelasan    bersama     dalam Lembaran Negara Nomor 1091) pada Bab I, Penentuan  Umum  Pasal  1  angka  7,  bahwa dibentuk  nama  Kabupaten  Lampung  Utara dengan  batas-batas  sebagaimana  dimaksud dalam  ketetapan  Residen  Lampung  Negara Republik  Indonesia  tanggal 15  Juni 1946, Nomor 304.
  • Payan
Senjata Pusaka Tradisional Lampung; Sebagai Lambang Budaya Ksatria, berani membela   Kebenaran   dan   Kehormatan Keluarga, Masyarakat,  Daerah,  Negara dari segala ancaman dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam.
Keberanian    untuk    memperjuangkan harkat dan martabat diri sebagai manusia yang utuh dan berdaulat.
  • Payung
Payung jurai dimana para Tokoh Adat, Tokoh Agama    (Alim  Ulama),  Tokoh  masyarakat, para Pemimpin Penyelenggara Pemerintahan dalam berfikir dan bertindak selalu bertujuan untuk    mellindungi    dan     memakmurkan masyarakat Lampung Utara.
  • Siger Rigi 9
Masyarakat Adat Lampung Utara berasal dari 9 (sembilan) marga Abung siwomego yaitu   Marga (Nunyai,   Unyi,   Nuban, Subing,  Kunang,  Beliuk,  Selagai,  Anek Tuho, Nyerupa / Nowat);
Mahkota   perlambang   keagungan   adat budaya dan tingkat kehidupan terhormat;
  • Daun Kopi-Lada dan Simpul Ranting
Daun Kopi 15 helai menunjukkan tanggal 15;
Ikatan  antara  Ranting  Daun  Kopi  dan Daun    Lada    sebanyak    6    simpul menunjukkan Bulan Juni;
Daun Lada 19 helai, Butir Lada 46 butir, menunjukkan Tahun 1946;
Berarti  Kabupaten  Lampung  Utara  lahir pada tanggal 15 Juni 1946;
  • Segi Lima Dalam
Masyarakat    dan    Penyelenggara Pemerintahan  di  Daerah  mengamalkan 5 prinsip Adat Budaya Lampung yaitu :
Piil Pesengiri; Nemui Nyimah; Nengah Nyappur ; Sakai Sambayan; Bejuluk Beadek;
  • Baju Rantai
Masyarakat  berperang  untuk  membela Bangsa  dan  Negara  dari  segala  bentuk penjajahan;
Memiliki  kekebalan  terhadap  serangan dari luar; Ketahanan  Masyarakat  Lampung  Utara dalam     menghadapi    segala    bentuk ancaman   dan   tantangan   yang   dapat merugikan persatuan    dan    kesatuan dalam proses pembangunan;
  • Pepadun
Singgasana     tempat  duduk  Raja  atau Pemimpin; Kepatuhan    dan     disiplin    terhadap pimpinan / atasan dan Tetua; Kepemimpinan    yang    berwibawa,terhormat dan demokratis;
  • Aksara Lampung    : Ragem Tunas Lampung
  • Pita Putih yang bertuliskan Ragem Tunas Lampung:
Masyarakat    Adat    Lampung    Utara menerima  keanekaragaman  /  perbedaan sebagai modal untuk kemajuan bersama; Keramah  tamahan  yang  dilandasi  oleh niat   baik   untuk   menjalin   hubungan persaudaraan;
  • Ujung   Pita   Putih   berbentuk   selendang   tapis
yang   mewujudkan keluwesan,   keramahan,   dan   penghormatan   masyarakat   lampung terhadap tamu.

0 komentar:

Posting Komentar